Skripsi
Ekstrak Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) Sebagai Bahan Pewarna Plak Gigi
Pendahuluan: Plak gigi mempunyai warna yang menyerupai gigi sehingga sulit dibedakan. Untuk itu, dibutuhkan bahan pewarna plak untuk mengetahui keberadaannya di rongga mulut. Bahan pewarna plak yang banyak dipakai saat ini terbuat dari bahan kimia yang memiliki kelemahan, seperti menimbulkan ketidaknyamanan dan alergi. Oleh karena itu, diharapkan ada bahan pewarna plak yang terbuat dari bahan alami. Buah naga merah merupakan buah yang sering dimanfaatkan sebagai bahan pewarna alami. Kandungan pigmen antosianin dan betasianin dalam kulit buah naga merah diharapkan dapat mewarnai plak gigi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui berapa persen konsentrasi ekstrak kulit buah naga merah yang dapat digunakan sebagai bahan pewarna plak gigi. Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif dengan metode pengambilan sampel purposive sampling. Hasil: Jumlah sampel total 25 preparat plak gigi yang dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu yang diberi ekstrak 25%, 50%, 75%, dan 100% serta bahan pewarna plak merek Eviplac sebagai kontrol positif. Intensitas pewarnaan plak kulit buah naga merah dibandingkan dengan pewarnaan Eviplac menggunakan spektrofotometer. Pembahasan: Analisis data menggunakan alat spektrofotometer menunjukkan rata-rata intensitas pewarnaan ekstrak kulit buah naga merah dengan konsentrasi 25% adalah 2,7093 λ, 50% adalah 2,9716 λ, 75% adalah 3,5988 λ, 100% adalah 4,4785 λ, serta pewarna plak merek Eviplac adalah 3,9479 λ. Hal ini menunjukkan bahwa konsentrasi 100% memberikan kualitas dan intensitas warna yang paling baik bahkan ketika dibandingkan dengan bahan pewarna plak merek Eviplac. Simpulan: Ekstrak kulit buah naga merah dapat digunakan sebagai bahan pewarna plak gigi dengan konsentrasi yang paling baik dan optimal adalah 100%.
No copy data
No other version available