Skripsi
Kebersihan Mulut dan Kadar Fosfat pada Saliva Perokok dan Bukan Perokok
Pendahuluan: Rokok merupakan faktor resiko yang penting terhadap berbagai masalah kesehatan, salah satunya adalah masalah kesehatan rongga mulut. Perokok memiliki status kebersihan mulut yang kurang baik. Status kebersihan mulut dapat dilihat dari ada atau tidaknya plak. Hasil penelitian sebelumnya menyatakan bahwa indeks plak pada perokok masih menjadi kontroversi, sedangkan kalkulus pada perokok lebih banyak terjadi dibandingkan dengan bukan perokok. Saliva merupakan cairan dalam rongga mulut pertama yang terpapar oleh asap rokok. Saliva mengandung berbagai komponen, salah satunya adalah fosfat. Fosfat pada saliva sangat berperan dalam proses pembentukan kalkulus. Metode: Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Universitas Padjadjaran angkatan 2019-2020. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dan jumlah sampel ditentukan dengan rumus lemeshow. Kebersihan mulut diperiksa dengan menggunakan indeks plak Silness and Löe. Sampel saliva diambil dengan menggunakan metode spitting, selanjutnya kadar fosfat diukur dengan menggunakan Spectrofotometry UV-Vis. Hasil: Skor indeks plak perokok memiliki rata-rata 0.47±0.34 dan bukan perokok memiliki rata-rata 0.27±0.14. Rata-rata fosfat pada perokok sebanyak 2.56±0.65 mg/dL dan bukan perokok sebanyak 2.48±0.68 mg/dL. Simpulan: Rata-rata kebesihan mulut perokok sebagian besar memperlihatkan indeks plak yang tergolong baik. Sedangkan bukan perokok seluruhnya memiliki indeks plak yang baik. Kadar fosfat pada saliva perokok dan bukan perokok memiliki nilai yang rendah.
Kata kunci: Rokok, perokok, kebersihan mulut, plak, saliva, fosfat
No copy data
No other version available