Skripsi
Perbedaan Kecepatan Laju Aliran Saliva Sebelum dan Sesudah Mengonsumsi Minuman Secang pada Penderita Hipertensi Ringan
Pendahuluan: Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko timbulnya berbagai penyakit degeneratif sehingga perlu untuk diberi penatalaksanaan, salah satunya melalui pemberian obat. Konsumsi obat antihipertensi dapat menimbulkan efek samping berupa xerostomia, salah satu penanggulangannya yaitu dengan menstimulasi kelenjar saliva. Minuman secang mengandung senyawa brazilin yang dapat menstimulasi kelenjar saliva untuk meningkatkan kecepatan laju aliran saliva. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendapatkan data mengenai perbedaan kecepatan laju aliran saliva sebelum dan sesudah mengonsumsi minuman secang pada penderita hipertensi ringan. Metode: Metode penelitian ini adalah deskriptif komparatif pada 30 orang penderita hipertensi ringan yang datang ke Puskesmas Nagrak. Analisis data menggunakan metode statistik uji-t data berpasangan dengan α = 0,05. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kecepatan laju aliran saliva sebelum dan sesudah mengonsumsi minuman secang adalah 0,47 dan 0,56 ml/menit. Hasil uji-t berpasangan menunjukkan suatu perbedaan yang signifikan pada kecepatan laju aliran saliva sebelum dan sesudah mengonsumsi minuman secang dengan nilai t hitung (8,006) > t tabel (2,045) dan nilai p (0,00) < 0,05. Pembahasan: Perbedaan kecepatan laju aliran saliva sebelum dan sesudah mengonsumsi minuman secang terjadi karena adanya gerakan berkumur yang menimbulkan rangsangan mekanis serta kandungan brazilin yang menimbulkan rangsangan kimiawi berupa rasa sepat dan rangsangan visual berupa warna coklat kemerahan sehingga kelenjar saliva terstimulasi untuk meningkatkan kecepatan laju aliran saliva. Simpulan: Simpulan penelitian ini adalah terdapat perbedaan kecepatan laju aliran saliva sebelum dan sesudah mengonsumsi minuman secang pada penderita hipertensi ringan.
No copy data
No other version available