Skripsi
Efektivitas Pasta Triantibiotik sebagai Medikamen Intrakanal terhadap Bakteri Penyebab Abses Periapikal Kronis
Pendahuluan: Abses periapikal kronis disebabkan oleh bakteri yang bersifat polimikroba, diantaranya Enterococcus faecalis, Streptococcus mutans, Streptococcus sanguinis, dan Porphyromonas gingivalis. Proses sterilisasi saluran akar dengan pengaplikasian medikamen intrakanal merupakan salah satu tahap penting dalam perawatan saluran akar yang merupakan penatalaksanaan dari abses periapikal kronis. Pasta triantibiotik yang terdiri dari metronidazol, siprofloksasin, dan klindamisin merupakan medikamen intrakanal yang mampu mengeliminasi bakteri dari saluran akar. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai Konsentrasi Hambat Minimal (KHM) dan Konsentrasi Bunuh Minimal (KBM) pasta triantibiotik terhadap bakteri penyebab abses periapikal kronis. Metode: Penelitian ini berjenis eksperimental laboratoris yang dilakukan secara in vitro dengan metode mikrodilusi dan pengukuran optical density menggunakan spektrofotometer. Hasil: Pasta triantibiotik efektif terhadap bakteri E. faecalis, S. mutans, S. sanguinis, dan P. gingivalis dengan aktivitas hambat bakteri dimulai dari konsentrasi 0,375 g/mL dan aktivitas bunuh bakteri dimulai dari konsentrasi 24 g/mL. Pembahasan: Metronidazol yang terkandung dalam pasta triantibiotik dapat mengikatkan diri pada DNA bakteri sehingga menyebabkan kerusakan pada struktur heliks DNA bakteri. Siprofloksasin menghambat kerja enzim DNA girase dan topoisomerase IV yang akan mengganggu proses replikasi dan transkripsi bakteri. Klindamisin berikatan dengan subunit 50S ribosom bakteri yang dapat menghambat terbentuknya rantai polipeptida sehingga mengganggu sintesis protein bakteri. Simpulan: Medikamen pasta triantibiotik efektif menghambat dan membunuh bakteri E. faecalis, S. mutans, S. sanguinis, dan P. gingivalis yang dilihat dari nilai KHM dan KBM.
No copy data
No other version available