Skripsi
Deskripsi Atrisi dan Estimasi Usia Melalui Pola Atrisi Gigi Posterior pada Rangka Manusia Subang Berdasarkan Metode Average Stage of Attrition (ASA)
Rangka Manusia Subang II (R.II) dan Rangka V (R.V) merupakan dua dari lima rangka manusia prasejarah yang ditemukan di situs Subanglarang, Desa Nangerang, Kecamatan Binong, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Sisa gigi dari kedua rangka tersebut dapat diidentifikasi untuk mengetahui atrisi gigi yang terjadi dan estimasi usia saat kematian. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pola atrisi dan menentukan estimasi usia Rangka Manusia Subang berdasarkan pola atrisi yang terjadi pada gigi molar. Pola atrisi pada setiap cusp molar pertama (M1) dan molar kedua (M2) Rangka Manusia Subang diperiksa secara klinis dan kemudian dibandingkan dengan metode Average Stage of Attrition (ASA). Selanjutnya estimasi usia dapat ditentukan melalui hasil tingkat atrisi yang terjadi kemudian dimasukan ke dalam rumus estimasi usia yang sudah tersedia dalam metode Average Stage of Attrition (ASA). Hasil penelitian menunjukan tingkat atrisi yang terjadi pada gigi M1 dan M2 rangka Manusia Subang cukup tinggi. Estimasi usia saat kematian yang dihitung berdasarkan pola atrisi gigi molar pada Manusia Subang Rangka II yaitu 38,9 tahun dan Rangka V yaitu 54 � 63,6 tahun. Gigi Manusia Subang Rangka II dan Rangka V dianalisis secara visual memperlihatkan terjadinya atrisi pada setiap cusp gigi. Atrisi selanjutnya dapat digunakan untuk estimasi usia. Estimasi usia yang didapatkan berbeda pada kedua rangka dikarenakan banyak faktor yang dapat mempengaruhi perbedaan pola atrisi pada setiap orang. Estimasi usia saat kematian yang dihitung berdasarkan pola atrisi gigi menggunakan metode Average Stage of Attrition (ASA) pada Manusia Subang Rangka II yaitu 38,9 tahun dan Rangka V yaitu 54 � 63,6 tahun.
No copy data
No other version available