Skripsi
KADAR KALSIUM SALIVA, ASUPAN KALSIUM DAN BLEEDING ON PROBING (BOP) PADA WANITA DIABETES MELITUS TIPE 2
Pendahuluan: Diabetes melitus tipe 2 merupakan penyakit metabolik dengan tingkat prevalensi yang tinggi. Diabetes menimbulkan manifestasi oral seperti gangguan jaringan periodontal dengan terjadi perubahan klinis bleeding on probing (BOP), dan disfungsi kelenjar saliva yang berpengaruh terhadap penurunan kadar kalsium saliva. Tujuan: Mengetahui nilai kadar kalsium saliva, asupan kalsium dan BOP pada wanita diabetes melitus tipe 2 di wilayah Bandung dan Jatingangor. Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian adalah wanita diabetes melitus tipe 2 berjumlah 24 orang yang memenuhi kriteria inklusi dan wanita kontrol 35 orang dengan pengambilan sampel dilakukan secara tidak acak. Kadar kalsium saliva diukur dengan metode sprektofotometer serapan atom (SSA). Asupan kalsium diukur dengan metode semi-food frequency questionnaire. BOP diukur dengan metode Ainamo dan Bay tahun 1975. Hasil: Rerata hasil pemeriksaan kadar kalsium saliva pada wanita diabetes melitus tipe 2 dan wanita kontrol (0.98 ± 0.46, 1.69 ± 0.81) mmol/L, asupan kalsium (430.78 ± 362.75, 541.87 ± 456.04) mg/hari, dan BOP (8.13 ± 7.42, 5.73 ± 4.87) %. Rerata hasil pemeriksaan kadar kalsium saliva wanita diabetes melitus tipe 2 berdasarkan lama menderita ≤ 5 tahun dan ≥ 5 tahun (0.99 ± 0.45, 0.96 ± 0.49) mmol/L, dan BOP (5.32 ± 4.37, 10.94 ± 8.93) %. Simpulan: Nilai kadar kalsium saliva wanita diabetes melitus tipe 2 lebih rendah daripada kadar kalsium saliva normal. Nilai asupan kalsium wanita diabetes melitus tipe 2 tergolong dalam kategori kurang dari jumlah total kalsium optimal yang dianjurkan. Nilai bleeding on probing (BOP) wanita diabetes melitus tipe 2 menunjukkan terjadi perdarahan pada 7-8 permukaan gigi yang diperiksa.
No copy data
No other version available