Skripsi
Hubungan Lesi Oral, Indeks def-t dan DMF-T dengan Kadar CD4+ pada Anak HIV/AIDS
Pendahuluan: Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan suatu retrovirus yang dapat menyebabkan penurunan kekebalan tubuh seseorang dan memiliki penanda yakni sel T-CD4+. Penurunan jumlah sel T-CD4+ menyebabkan orang tersebut lebih mudah terserang berbagai infeksi opportunistik, termasuk infeksi di rongga mulut yang akan menimbulkan berbagai lesi oral. Lesi oral sering digunakan karena merupakan indikator klinis paling awal dan penting untuk infeksi HIV. Tujuan: Menganalisis hubungan antara lesi oral, indeks def-t serta indeks DMF-T dengan kadar CD4+ pada anak HIV/AIDS. Metode: Studi analitik cross-sectional menggunakan data rekam medis 53 pasien anak HIV/AIDS di Klinik Teratai RSUP Dr. Hasan Sadikin bulan Desember 2018-Maret 2019 dan telah disetujui Komite Etik. Pengolahan data dengan uji Korelasi Spearman�s Rank. Hasil: Hasil pemeriksaan CD4+ menunjukkan 35 anak tidak mengalami imunosupresi (66,04%), 8 anak mengalami supresi sedang (13,21%) dan 10 anak mengalami supresi berat (20,75%). Terdapat 16 lesi yang ditemukan pada rongga mulut pasien, dengan paling banyak ditemukan adalah pigmentasi terkait ARV (24,53%), stomatitis aftosa rekuren (22,64%), kandidiasis oral pseudomembran serta coated tongue (18,87%). Indeks def-t pada anak HIV/AIDS yaitu 6,5 (tinggi) dan indeks DMF-T yaitu 1,8 (rendah). Hasil analisis menunjukkan kadar CD4+ dengan indeks def-t dan indeks DMF-T memiliki hubungan yang terbalik dengan rs -0,039 dan -0,134 (p>0,05). Kadar CD4+ dengan lesi oral memiliki hubungan yang setara dengan rs 0,333 (p
No copy data
No other version available