Skripsi
Perbandingan Uji Flexural Strength Komposit Gingiva Antara Filler Mikrosilika, Nanosilika, Dan Hybrid Silika
Pendahuluan: Komposit gingiva merupakan salah satu perawatan alternatif resesi gingiva. Kekuatan komposit gingiva terhadap gaya flexural perlu diketahui sebagai salah satu sifat mekanis yang dapat menjadi tolak ukur sifat mekanis lainnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan flexural strength bahan restorasi komposit gingiva dengan filler berbasis mikrosilika, nanosilika, dan hybrid silika. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen murni dengan analisis one-way ANOVA dengan menggunakan 3 macam bahan komposit, yaitu: mikrosilika, nanosilika, dan hybrid silika. Perbandingan matriks : filler untuk ketiga kelompok komposit adalah 30%:70%; 60%:40%; 50%:50% secara berurutan. Lalu dibandingkan dengan komposit komersial sebagai kelompok kontrol. Uji kekuatan flexural strength dilakukan menggunakan Universal Testing Machine dengan beban 5,6 N diberikan secara kontinu dengan kecepatan crosshead 0,75 ± 0,25 mm/menit sampai terbentuk patahan atau retakan pada sampel. Hasil: Nilai uji flexural strength didapatkan rata-rata mikrosilika sebesar 66,799 MPa, nanosilika 118,965 MPa, hybrid silika 74,136 MPa, dan kelompok kontrol 110,192 MPa. Nilai p untuk keempat kelompok sebesar 1,23 x 10-12. Terdapat perbedaan flexural strength antara komposit gingiva dengan filler mikrosilika, nanosilika, dan hybrid silika. Simpulan: Komposit gingiva dengan filler nanosilika memiliki flexural strength tertinggi dibandingkan mikrosilika dan hybrid silika serta memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan komposit komersial.
No copy data
No other version available