Skripsi
Hubungan Antara Volume Saliva Unstimulated Dengan Summated Xerostomia Inventory Pada Pasien Hipertensi
Pendahuluan: Prevalensi penyakit hipertensi cenderung meningkat setiap tahun di Indonesia, yaitu sebesar 26,5%. Hipertensi adalah gangguan sistem peredaran darah yang mengakibatkan peningkatan pada tekanan darah secara kronis. Pasien hipertensi kerap menggunakan obat antihipertensi untuk menurunkan tekanan darah. Penggunaan obat antihipertensi dapat menyebabkan gejala xerostomia dan hiposalivasi. Xerostomia merupakan perasaan subjektif dari mulut kering dan dapat dinilai menggunakan summated xerostomia inventory, sedangkan hiposalivasi merupakan penurunan produksi aliran saliva dan diukur dengan cara spitting method. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara volume saliva unstimulated dengan summated xerostomia inventory pada pasien hipertensi. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik korelasional. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik random sampling, yaitu pengambilan sampel secara acak sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan. Data diperoleh melalui data primer dengan jumlah 35 sampel pasien hipertensi di Puskesmas Babatan Bandung. Hasil: Hasil penelitian ini adalah didapatkannya keterkaitan antara volume saliva unstimulated dengan summated xerostomia inventory, yaitu sebesar 0.63. Pasien yang mengalami xerostomia sebesar 74.28%, sedangkan pasien yang mrmiliki volume saliva dibawah normal sebesar 51.43%. Pembahasan: Xerostomia dan hiposalivasi pada pasien hipertensi di Puskesmas Babatan tidak hanya dipengaruhi oleh obat antihipertensi, namun terdapat faktor lain seperti gaya hidup dan juga penggunaan obat-obatan lain. Simpulan: Terdapat hubungan antara volume saliva unstimulated dengan summated xerostomia inventory pada pasien hipertensi.
No copy data
No other version available