Skripsi
Korelasi Usia Kronologis Manusia dengan Volume Pulpa Gigi Insisif Sentral Maksila pada Subras Deutero-Melayu
Pendahuluan: Adanya deposisi dentin sekunder menyebabkan volume pulpa menurun dengan bertambahnya usia. Terkait dengan volume pulpa, Teknik radiograf CBCT menunjukkan akurasi yang tepat untuk menentukan anatomi internal gigi. Oleh karena itu, teknik ini dapat digunakan untuk memperkirakan usia dengan mengukur jumlah penurunan volume pulpa gigi terutama pada subras Deutero-melayu. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan usia kronologis manusia dengan volume pulpa. Metode: Dalam penelitian analitik ini, 360 radiograf CBCT gigi insisif sentral maksila diperoleh dari RSGM FKG Unpad sebagai data dengan usia antara 7 hingga 51 tahun. Kriteria inklusi adalah: tidak ada restorasi gigi, tidak ada kalsifikasi pulpa, tidak ada perawatan saluran akar, tidak ada lesi patologis, dll. Semua data dihitung menggunakan program perangkat lunak ITKSnap 3.6.0 dari CBCT DICOM (Vatech Korea, 2006). Analisis korelasi Pearson digunakan untuk menilai korelasi antara usia kronologis manusia dan volume pulpa. Hasil: Korelasi yang diperoleh dari persamaan korelasi Pearson adalah kuat yang signifikan secara statistik (p>0,01) dan korelasi negatif dalam data laki-laki (r=-0,808), data perempuan (r= -0,793) dan data campuran ( r=-0,787). Pembahasan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara usia manusia dan volume pulpa. Data laki-laki memiliki nilai korelasi tertinggi diikuti oleh data perempuan dan data campuran. Perubahan morfologis dalam proses penuaan adalah berkurangnya secara cepat volume elemen seluler dalam ruang pulpa. Hal ini terjadi akibat deposisi dentin secara berkelanjutan. Simpulan: Berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang kuat antara usia kronologis manusia dengan volume pulpa gigi insisif sentral maksila. Volume pulpa menurun dengan bertambahnya usia.
No copy data
No other version available