Skripsi
Hubungan Pola Arah Rugae Palatina dengan Sidik Jari Telunjuk dan Ibu Jari pada Sub Ras Deutero Melayu sebagai Sarana Identifikasi Forensik Odontologi
Pendahuluan: Rugae palatina terbukti dapat digunakan sebagai sarana identifikasi individu, namun dengan data antemortem yang masih terbatas maka perlu dihubungkan dengan sidik jari yang sudah memiliki data antemortem yang mudah diakses. Penelitian bertujuan untuk menganalisis hubungan pola arah rugae palatina dengan sidik jari. Metode: Sampel diambil dari 196 mahasiswa FKG Unpad, yang termasuk ke dalam sub ras Deutero Melayu dengan teknik purposive non random sampling. Pengambilan sidik jari menggunakan alat sensor sidik jari FM 200 dan software Zsoft Attendance. Rugae palatina diambil dengan fotografi intra-oral. Data dianalisis menggunakan ImageJ dan uji hipotesis chi square. Hasil: Pola arah Anterior-Posterior (AP) adalah pola arah yang paling banyak ditemukan pada sidik rugae palatina (55%); sidik ibu jari (57%); dan sidik jari telunjuk (60%). Uji chi square menunjukan terdapat lima dari 56 hubungan yang signifikan berdasarkan taraf kesalahan 5%. Pembahasan: Sidik jari dan rugae palatina memiliki metode yang sama dan didasarkan atas dasar ilmiah yang sama. Simpulan: Terdapat hubungan dengan tingkat sedang antara rugae palatina ke-2 kiri dengan ibu jari kiri, dan hubungan dengan tingkat rendah antara rugae palatina ke-1 kanan dengan ibu jari kanan; terdapat hubungan dengan tingkat sedang antara rugae palatina ke-2 kanan dengan jari telunjuk kiri, dan hubungan dengan tingkat rendah antara rugae palatina ke-5 kanan dengan jari telunjuk kanan, serta rugae ke-3 kanan dengan jari telunjuk kiri.
Kata kunci: forensik kedokteran gigi, identifikasi, pola arah rugae palatina, pola arah sidik jari, sub ras Deutero Melayu
No copy data
No other version available