Skripsi
Korelasi Usia Kronologis Manusia dengan Volume Pulpa Gigi Insisif Sentral Mandibula Pada Subras Deutero-Melayu
Pendahuluan: Seiring bertambahnya usia, volume pulpa gigi akan semakin berkurang dikarenakan deposisi dentin sekunder yang terjadi secara fisiologis. Radiograf CBCT menghasilkan gambaran 3D yang lebih akurat sehingga memudahkan untuk melihat bagian anatomi gigi secara detail. Oleh karena itu, penelitian ini menguji korelasi antara volume pulpa gigi dan usia pada Subras Deutero-Melayu. Metode: 360 radiograf CBCT dari pasien yang berusia 6-50 tahun dikumpulkan. Terdiri dari 180 radiograf CBCT pasien laki-laki dan 180 radiograf CBCT pasien perempuan. Kriterian inklusi : Radiograf dari subjek yang merupakan Subras Deutero-Melayu, subjek yang yang berusia 6-50 tahun, subjek dengan gigi insisif sentral mandibula yang masih berada di dalam rongga mulut, dan radiograf dari subjek dengan kondisi umum yang baik. Radiograf CBCT yang kemudian diubah ke dalam bentuk data DICOM dan dimasukkan ke aplikasi ITK-SNAP 3.6.0 untuk dihitung volume dari rongga pulpa gigi insisif sentral mandibula. Hasil perhitungan dianalisis dengan metode Pearson. Hasil: Hasil analisis korelasi Pearson pada sampel seluruh sampel (r = -0,829), sampel laki-laki (r = -0,842), dan sampel perempuan (r = -0,822). Pembahasan: Korelasi usia dengan volume pulpa gigi insisif sentral mandibula pada sampel seluruh sampel, laki-laki, dan perempuan kuat dan signifikan. Korelasi ini memiliki arah hubungan yang berlawanan arah, dimana semakin bertambahnya usia maka volume pulpa gigi insisif sentral mandibula akan semakin berkurang. Simpulan: Usia memiliki korelasi yang kuat, signifikan, dan berbanding terbalik dengan volume pulpa gigi insisif sentral mandibula.
No copy data
No other version available