Skripsi
Gambaran Densitas Tulang Mandibula Dari Radiograf Panoramik Pada Penderita Dan Bukan Penderita Bruxism
Pendahuluan: Radiograf panoramik adalah salah satu penunjang diagnosa untuk mendeteksi perubahan yang terjadi pada tulang melalui gambaran densitas tulang. Perubahan densitas tulang salah satunya disebabkan oleh aktivitas parafungsional, yaitu bruxism. Bruxism adalah aktivitas parafungsional rahang yang dilakukan baik pada siang hari ataupun malam hari, termasuk grinding, gnashing, atau clenching. Peningkatan tekanan mekanis yang disebabkan oleh bruxism dapat menyebabkan perubahan pada tulang, yaitu terjadi proses deposisi dan resorpsi tulang sebagai bagian dari proses remodeling. Remodeling mempengaruhi tinggi, kontur, dan densitas tulang. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui bagaimana gambaran densitas tulang mandibula dari radiograf panoramik pada penderita dan bukan penderita bruxism. Metode: Jenis penelitian ini adalah survei deskripsi sederhana. Sampel penelitian ini terdiri dua kelompok, yaitu 30 sampel radiograf panoramik digital penderita bruxism dan 30 sampel radiograf panoramik digital bukan penderita bruxism. Pengukuran densitas tulang mandibula dari radiograf panoramik dilakukan dengan menggunakan software ImageJ Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata densitas tulang mandibula pada penderita bruxism adalah 32,07% dan pada bukan penderita bruxism adalah 22,27%. Pembahasan: Gaya oklusal yang berlebihan, seperti pada bruxism dapat meningkatkan densitas tulang trabekula karena terjadi perubahan dalam proses remodeling. Osteosit sebagai mekanosensor jaringan tulang mendeteksi adanya perubahan tekanan mekanis akibat bruxism dan mengirimkan sinyal pada osteoblas. Osteoblas akan menginduksi aktivitas pembentukan tulang sehingga terjadi peningkatan densitas tulang. Simpulan: Densitas tulang mandibula yang ditinjau dari radiograf panoramik pada penderita bruxism lebih tinggi dibandingkan dengan bukan penderita bruxism
No copy data
No other version available