Skripsi
Metode Flap Buccal Fat Pad (BFP) pada Penutupan Celah Langit-Langit
Celah langit-langit merupakan kelainan orofasial bawaan yang paling sering terjadi setelah celah bibir. Penderita celah langit-langit memiliki beberapa kesulitan seperti kesulitan dalam gerakan menghisap, berbicara, gangguan pendengaran, gigi berjejal, dan adanya suara hidung. Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan pada celah langit-langit.
Teknik bedah yang dilakukan untuk menutup celah bibir dan langit-langit terus berkembang. Setiap ahli bedah memiliki teknik dan variasi yang berbeda-beda dalam melakukan operasi celah langit-langit. Masalah yang sering terjadi setelah operasi penutupan celah langit-langit adalah munculnya fistula palatal dan adanya jaringan parut.
Buccal Fat Pad (BFP) menjadi bahan graft yang digunakan untuk menutup defek intraoral pada beberapa tahun terakhir karena memiliki pleksus yang kaya akan pembuluh darah yang berasal dari percabangan arteri rahang atas (bukal dan temporal), arteri temporal superfisial dan cabang-cabang kecil pembuluh darah fasial. BFP digunakan terutama untuk menutupi defek pada daerah posterior rahang, daerah bukal, langit-langit keras, langit-langit lunak, daerah retromolar dan daerah pterygomandibular setelah reseksi tumor, dan jalur penghubung oroantral setelah pencabutan gigi.
Penggunaan BFP dalam perbaikan celah langit-langit menunjukkan hasil yang memuaskan karena area resipien mengalami epitelialisasi secara penuh dan memiliki mukosa palatal yang kuat. Selain itu, tidak ada perbedaan volume yang signifikan secara statistik maupun klinis antara sisi yang BFP nya digunakan untuk flap dan yang tidak, morbiditas yang minimal, sehingga tidak perlu khawatir akan terjadi asimetri wajah iatrogenik. Walaupun menunjukkan tingkat kepuasan yang tinggi, penggunaan BFP dalam perbaikan celah langit-langit masih harus terus dikembangkan dalam tekniknya agar hasil yang didapat bisa lebih memuaskan dan luas area yang ditutupi oleh BFP bisa meningkat.
No copy data
No other version available