Skripsi
Hubungan Laju Aliran Saliva Terhadap Angka Kejadian Karies Pada Wanita Perokok
Rokok adalah salah satu zat adiktif yang dapat membahayakan kesehatan. Kerusakan kelenjar saliva karena merokok menyebabkan volume saliva menurun. Penurunan volume saliva menyebabkan penurunan fungsi cleansing pada mulut yang akan memicu terjadinya karies. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan laju alir saliva terhadap angka kejadian karies pada wanita perokok.
Metode penelitian adalah penelitian analitik observasional, dengan pendekatan cross sectional. Tujuh puluh enam sampel terdiri dari 38 wanita perokok dan 38 wanita non perokok dilakukan pengukuran volume saliva, laju aliran saliva dan penghitungan nilai decay untuk mengetahui angka kejadian karies. Uji T-Test independence digunakan untuk mengetahui perbedaan laju aliran saliva dan angka kejadian karies pada wanita perokok dan non perokok. Uji Korelasi Pearson digunakan untuk mengetahui hubungan laju aliran saliva dengan angka kejadian karies pada wanita perokok.
Laju aliran saliva pada wanita perokok adalah 0,29 ml/menit dengan angka kejadian karies sebesar 6,5. Laju aliran saliva pada wanita non perokok sebesar 0,49 ml/menit dengan angka kejadian karies sebesar 3,5. Laju aliran saliva pada wanita perokok lebih rendah di bandingkan dengan wanita non perokok (p=0.00). Angka kejadian karies pada wanita perokok lebih tinggi dibandingkan dengan wanita non perokok (p=0.00). Korelasi antara laju aliran saliva dan angka kejadian karies pada wanita perokok tergolong tinggi (r=-0,612).
Terdapat hubungan yang tinggi antara laju aliran saliva dengan angka kejadian karies pada wanita perokok.
No copy data
No other version available