Skripsi
Perbedaan Daya Hambat Infusa Daun Katuk (Sauropus androgynous L. Merr.) dan Infusa Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) terhadap Pertumbuhan Candida albicans Oral
Daun katuk (Sauropus androgynus L. Merr.) dan bunga rosella (Hibiscus sabdariffa L.) merupakan tanaman yang sering dijumpai dan memiliki efek antifungal terhadap Candida albicans. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan zona hambat daun katuk dan infusa bunga rosella terhadap Candida albicans di rongga mulut.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental murni. Sampel penelitian terdiri dari 8 kelompok perlakuan, yaitu kelompok yang mendapat perlakuan dengan infusa daun katuk dan rosella dengan masing-masing konsentrasi berbeda (5%, 10%, 20% dan 40%), kelompok kontrol positif menggunakan ketokonazol 2% dan kelompok kontrol negatif menggunakan akuades steril.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata zona hambat daun katuk 5% (17,90±0,87)mm, daun katuk 10% (19,67±1,78)mm, daun katuk 20% (21,13±1,79)mm, dan daun katuk 40% (22,93±1,00)mm, sedangkan bunga rosella 5% (18,53±0,67)mm, bunga rosella 10% (22,40±1,28)mm, bunga rosella 20% (26,20±0,87)mm, dan bunga rosella 40% (29,47±2,87)mm.
Simpulan dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan daya hambat infusa daun katuk (Sauropus androgynus L. Merr.) dan infusa bunga rosella (Hibiscus sabdariffa L) terhadap Candida albicans yang cukup jelas dengan zona hambat bunga rosella lebih besar dibandingkan infusa daun katuk.
No copy data
No other version available