Skripsi
Prevalensi Karies Gigi Berdasarkan Indeks DMF-T di Wilayah Kadar Radon 16,624 Bq/m3 Desa Cipatat dan 24,829 Bq/m3 Desa Gunung Masigit
Karies adalah suatu penyakit multifaktorial, salah satunya berasal dari lingkungan yaitu radiasi. Indeks DMF-T merupakan indikator dalam menilai status kesehatan gigi pada masyarakat, sedangkan prevalensi karies menunjukkan angka kejadian karies pada sekelompok orang. Tujuan penelitian untuk memperoleh data mengenai prevalensi karies gigi berdasarkan indeks DMF-T di wilayah kadar radon 16,6±24 Bq/m3 Desa Cipatat dan 24,8±29 Bq/m3 Desa Gunung Masigit Kecamatan Padalarang Kabupaten Bandung Barat.
Jenis penelitian yang digunakan bersifat observasional dengan pendekatan cross sectional. Metode pengambilan sampel secara consecutive sampling dengan jumlah sampel adalah 100 orang, yaitu 50 orang penduduk Desa Cipatat dan 50 orang penduduk Desa Gunung Masigit yang sudah menetap di wilayah radon lebih dari 10 tahun, berusia 26-45 tahun, tidak merokok, tidak memiliki penyakit sistemik dan tidak mengonsumsi obat-obatan yang dapat menurunkan aliran saliva. Prosedur penelitian dilakukan pada tiap gigi bukan tiap permukaan gigi menggunakan kaca mulut dan probe WHO.
Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa Indeks DMF-T dan prevalensi karies pada penduduk Desa Cipatat sebesar 4,38 dan 86% serta penduduk Desa Gunung Masigit sebesar 5,94 dan 94%. Prevalensi karies pada dua desa secara statistik tidak memperlihatkan perbedaan yang signifikan.
Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa prevalensi karies gigi berdasarkan indeks DMF-T di wilayah kadar radon 16,6±24 Bq/m3 Desa Cipatat berada dalam kategori sedang dan di wilayah kadar radon 24,8±29 Bq/m3 Desa Gunung Masigit berada dalam kategori tinggi menurut WHO.
No copy data
No other version available