Skripsi
Perbedaan Rehidrasi Sekresi Saliva Setelah Mengonsumsi Air Mineral dan Minuman Pengganti Ion
Air merupakan nutrisi yang penting bagi tubuh. Kehilangan cairan dapat memengaruhi kondisi dan fisiologis tubuh, salah satunya sekresi saliva. Sekresi saliva harus berada pada laju yang optimal agar kesehatan gigi dan mulut tetap terjaga. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data rehidrasi sekresi saliva setelah mengonsumsi air mineral dan minuman pengganti ion.
Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Subjek berjumlah 54 orang yang terbagi menjadi 25 orang kelompok air mineral dan 29 orang kelompok minuman pengganti ion. Penelitian dilakukan dengan mengukur saliva subjek setelah berpuasa selama enam jam dan setelah mengonsumsi air mineral dan minuman pengganti ion. Sekresi saliva (mL/menit) didapatkan dengan pembagian volume saliva per 5 menit. Data kemudian diolah menggunakan uji statistik Wilcoxon Signed Rank Test dan Mann Whitney.
Sekresi saliva meningkat setelah mengonsumsi air mineral, dari 0.316 mL/menit menjadi 0.458 mL/menit dan setelah mengonsumsi minuman pengganti ion, dari 0.380 mL/menit menjadi 0.533 mL/menit. Kedua hasil statistik menunjukkan p-value< 0.05. Perbedaan nilai selisih sekresi saliva setelah mengonsumsi air mineral yaitu 0.142 mL/menit, sedangkan pada minuman pengganti ion yaitu 0.153 mL/menit. Pada perhitungan statistik didapatkan p-value> 0.05.
Simpulan penelitian yaitu terdapat perbedaan sekresi saliva sebelum dan setelah mengonsumsi air mineral dan minuman pengganti ion namuntidak terdapat perbedaan rehidrasi sekresi saliva setelah mengonsumsi air mineral dan minuman pengganti ion.
No copy data
No other version available