Skripsi
Perilaku Kesehatan Gigi dan Mulut pada Masyarakat di Wilayah dengan Kadar Radon 24,829 Bq/m3 (Gunung Masigit) dan 16,624 Bq/m3 (Desa Cipatat)
Mengacu pada teori Hendrik L.Blum (Health Determinant Factor), lingkungan dan perilaku merupakan faktor utama yang mempengaruhi status kesehatan pada manusia. Masyarakat yang tinggal di wilayah yang terpapar radon perlu lebih memperhatikan perilaku kesehatan gigi dan mulut karena efek radiasi radon dapat mengakibatkan seseorang rentan tehadap penyakit gigi dan mulut.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perilaku kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat di wilayah dengan kadar radon 24,8±29 Bq/m3 (Gunung Masigit) dan 16,6±24 Bq/m3 (Desa Cipatat).
Jenis penelitian adalah observasional cross sectional dan dilakukan dengan kuesioner WHO Oral Health Self-Assesment 2013 terhadap 100 orang responden.
Hasil penelitian adalah masyarakat Desa Gunung Masigit dan Desa Cipatat yang menilai kondisi gigi dan gusinya baik adalah 73% dan 72%, responden yang
mempunyai frekuensi menyikat gigi dan kebiasaan makan baik adalah 81,83% dan 86,16%. Masyarakat yang melakukan kunjungan 6 bulan sekali kedokter gigi adalah 0% dan 18 %.
Simpulan penelitian adalah perilaku kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat di wilayah dengan kadar radon 24,8±29 Bq/m3 Desa Gunung Masigit dan 16,6±24 Bq/m3 Desa Cipatat berdasarkan penilaian responden tentang kondisi gigi dan mulut adalah baik tetapi pada kenyataannya adalah buruk dan cukup berdampak pada fungsi pengunyahan, berbicara, aspek psikologis dan sosial, berdasarkan perilaku pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut adalah baik, sedangkan berdasarkan perilaku pencarian pengobatan adalah buruk.
No copy data
No other version available