Skripsi
TINJAUAN YURIDIS KRIMINOLOGIS TINDAKAN KEKERASAN YANG DILAKUKAN OLEH PELAJAR SLTA DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DI WILAYAH GARUT KOTA
Kekerasan merupakan suatu fenomena yang tidak dipungkiri lagi
ada dan terjadi di dalam lingkungan sekitar kita. Akan tetapi suatu
kekerasan yang dilakukan oleh pelajar SLTA ini adalah suatu fenomena
yang harus cepat ada penyelesaian yang konkrit karena menyangkut
masa depan seorang anak. Berdasarkan data dari Kepolisian Resort
Garut pada faktanya jumlah kasus kekerasan yang menyangkut pelajar
SLTA (anak) itu meningkat tiap tahunnya, khususnya pada tindak
kekerasan yang dilakukan pelajar SLTA. Hal tersebut membuktikan bahwa
pemerintah maupun setiap individu di lingkungannya belum mampu
mengarahkan siswa didik ke arah yang lebih positif. Padahal perlu
diketahuai anak (pelajar SLTA) berhak atas perlindungan terhadap
lingkungan yang dapat membahayakan atau menghambat tumbuh
kembang secara normal seperti apa yang tercamtum dalam Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
Penelitian ini dilakukan dengan spesifikasi Deskriptif Analitis
melalui pendekatan Yuridis Normatif, yaitu pendekatan yang dilakukan
berdasarkan bahan utama dengan menelaah teori-teori, konsep-konsep,
asas-asas hukum serta peraturan perundang-undangan yang
berhubungan dengan penelitian. Penulis mengumpulkan data primer yang
diperoleh melalui penelitian ke lapangan dan juga data-data sekunder
seperti buku, jurnal, dokumen, majalah, surat kabar, dan sumber yang
berasal dari media elektronik.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor
yang dominan dalam pengaruh tindak kekerasan yang dilakukan pelajar
SLTA yaitu, rasa bangga dapat dihargai teman yang lain, keberadaan
geng di sekolah, saling ejek, dan adanya faktor senioritas/alumni. Adapun
upaya pencegahan dan penegakan hukum yang dapat dilakukan yaitu,
memberikan penyuluhan-penyuluhan yang dilakukan berbagai pihak
dengan menjelaskan aturan-aturan sebagai seorang pelajar atau individu
yang baik. Memenuhi sarana dan prasarana bagi siswa, untuk menunjang
segala potensi yang dimiliki dari diri para siswa (pelajar SLTA).
Memberikan aturan tegas bagi pelaku dengan bertujuan memberi efek
jera yang menjadi shock therapy bagi pelajar yang berpotensi menjadi
pelaku. Serta upaya kebijakan-kebijakan yang dapat ditempuh, kebijakan
penal dan non-pena
No copy data
No other version available