Skripsi
PERTANGGUNG JAWABAN MASKAPAI PENERBANGAN ASIANA AIRLINES TERHADAP MENINGGALNYA PENUMPANG AKIBAT TERLINDAS KENDARAAN PEMADAM KEBAKARAN (SAN FRANSISCO FIRE DEPARTEMENT) DIKAITKAN DENGAN KONVENSI MONTREAL 1999
Semakin pesatnya dunia penerbangan membuat transportasi udara
dijadikan pilihan utama dalam melakukan perjalanan jauh. Perkembangan
ini juga berdampak pada berkembangnya teknologi penerbangan yang
bukan saja membuat penerbangan semakin cepat, murah tetapi juga
menjadi aman bagi penumpangnya. Kecelakaan dan dunia trasportasi
merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan. Kecelakaan pada
transportasi udara merupakan hal yang sangat kompleks dibandingkan
dengan transportasi lainnya. Pertanggung jawaban terhadap kecelakaan
diatur dalam Konvensi Montreal 1999 dimana maskapai dan negara yang
berhubunga dengan kecelakaan tersebut harus terlebih dahulu
meratifikasinya. Oleh sebab itu kita harus menentukan apakah kejadian
tersebut merupakan suatu accident lalu bias maju ketahap bentuk tangung
jawab yang dilakukan oleh maskapai.
Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif yang
menitikberatkan pada data sekunder dan data kepustakaan sebagai
sumber utama serta hukum positif yang belaku. Selain itu juga
menghubungkan data sekunder dengan objek penelitian dilapangan dan
dibantu dengan teori-teori tanggung jawab pengangkutan udara tersebut
digunakan untuk meneliti pertanggung jawaban maskapai terkait
kecelakaan pesawat yang terjadi pada kasus diatas
Setelah melakukan penelitian maka suatu kejadian dapat
dikategorikan sebagai suatu accident apabila telah memenuhi
segalapesyatan yang ada hingga kejadian tersebut dapat dianggap
sebagai suatu accident. Lalu setalah dikategorikan maka perlu juga
melihat persyaratan suatu kejadian dapat dimintai pertanggung
jawabannya yang diatur dalam Konvensi Montreal 1999. Setelah segala
persyaratan tesebut terpenuhi maka maskapai bertanggung jawab secara
mutlak atas segala kerugian yang diderita korban akibat dari kecelakaan
tersebut
No copy data
No other version available