Skripsi
ISTRI MENGGUGAT CERAI SUAMI DENGAN ALASAN SUAMI TIDAK DAPAT MEMBERIKAN NAFKAH BATIN KARENA TERDAPAT GANGGUAN KESEHATAN DITINJAU DARI HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NO. 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN
Perkawinan memiliki tujuan untuk membentuk keluarga kekal dan bahagia berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Perkawinan yang bahagia tentu nya tidak mudah dapat diwujudkan adakalanya tujuan perkawinan tidak dapat tercapai seperti yang diinginkan sehingga terjadinya perceraian. Alasan perceraian dapat disebabkan oleh gangguan kesehatan kepada tubuh manusia seperti gangguan kesehatan terhadap organ reproduksi yang terjadi kepada suami sehingga hal tersebut menyebabkan tidak terpenuhi kebutuhan biologis atau kebutuhan batin terhadap istri atau pasangannya dimana hal tersebut merupakan kewajiban seorang suami jika kebutuhan batin tersebut tidak dapat terpenuhi maka akan mengakibatkan perceraian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan pengaturan perceraian akibat suami mengalami gangguan kesehatan terhadap organ reproduksi serta akibat hukum terhadap istri dan anak apabila ditinjau dari Hukum Islam dan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis yaitu membuat uraian secara jelas,sistematis,nyata, dan tepat mengenai fakta yang kemudian dianalisis untuk mendapatkan fakta-fakta yang diinginkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, pendekatan yang digunakan yaitu yuridis normatif yaitu pendekatan dengan melihat persoalan yang dikaji apakah sesuai dengan norma dan kebutuhan masyarakat yang didasarkan Hukum Islam dan Perundang-undangan Indonesia.
Hasil penelitian dan skripsi ini adalah bahwa perceraian yang diakibatkan suami mengalami gangguan kesehatan terhadap organ reproduksi terdapat pada alasan perceraian dalam Pasal 19 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, yang merupakan aturan pelaksana Undang-undang Perkawinan maupun Pasal 116 huruf e KHI yaitu gangguan kesehatan terhadap organ reproduksi bentuk cacat badan sehingga dapat dijadikan sebagai alasan perceraian dan Hukum Islam mengatur dalam QS An-Nisa ayat 19 bahwa suami diwajibkan untuk menggauli istrinya secara patut, dimana hal tersebut tidak dapat dilakukan oleh suami yang mengalami gangguan kesehatan terhadap organ reproduksi. Dalam penelitian ini juga membahas mengenai akibat hukum terhadap istri dan anak yang mengacu pada Hukum Islam dan Undang-undang Perkawinan
No copy data
No other version available