Skripsi
TINJAUAN ATAS PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA REG. NO. 1262 K/PDT/2004 TENTANG KEKUATAN HUKUM GRONDKAART SEBAGAI ALAT BUKTI DALAM SENGKETA TANAH DITINJAU DARI HUKUM AGRARIA DAN HUKUM ACARA PERDATA POSITIF
Grondkaartadalahtanah-tanah yang
sudahdialihkankepadaasetperusahaankeretaapinegaralaludiukur,
ditetapkandandiuraikandalamGrondkaart.
Grondkaartitusendiriberbentukpetatanah.Grondkaartmenguraikandanmenjela
skansecarakongkritbatasbatastanah yang
sudahdiserahkankepadaasetperusahaankeretaapinegaraberdasarkanordona
nsi yang dimuatdalamStaatsbladmasing-masing.
Grondkaartmerupakanbuktikepemilakantanah PT. KAI yang
hinggaterjadinyasengketatanah,
Grondkaarttersebuttidakpernahdilakukanpembaruanhak.Kasussengketaterse
butmelawanNy. Linda Surjati yang
memilikibuktikepemilikantanahsengketaberupaSertifikatHakMilik.Dalamperkar
atingkatpertamahinggakasasi yang selaludimenangkanadalahpihak PT.
KAI.Fakta di persidanganGrondkaartyang
dijadikanbuktikepemilikantanahhanyaberupafotokopi, danoleh hakim
Grondkaarttersebutdianggapsebagaibuktisurat yang sempurna.
PutusanMahkamahAgung No. 1262 K/Pdt/2004
menyatakanmenolakKasasidariTermohonKasasiyaituNy. Linda Surjati.
Tujuandaripenelitianinidilakukanuntukmengetahuistatus
GrondkaartsebagaiBuktiHakAtas Tanah
danapakahpertimbanganhukumputusanMahkamahAgungRepublik Indonesia
No. 1262 K/Pdt/2004
tentangkekuatanhukumGrondkaartsebagaialatbuktidalamperkaratersebut.
Metodependekatan yang
digunakanadalahyuridisnormatifdanspesifikasipenelitian yang
digunakanadalahdeskriptifanalitis yang
menggambarkandanmenganalisisketentuan – ketentuan yang
berkaitandenganPutusanPengadilanNegeriTanjungkarang No.
34/Pdt.G/2002/PN.Tk, PutusanPengadilanTinggiTanjungkarang No.
14/Pdt/2003/PT.TkdanPutusanMahkamahAgung R.I. No. 1262 K/Pdt/2004.
Dari hasilpenelitiandapatdiketahuibahwapertama, Grondkaartyang
dijadikanbuktikepemilikantanahseharusnyatidakmemilikikekuatanhukumapabi
latidakdilakukannyakonversimenjadihakpengelolaanatauhakmiliksesuaidenga
nperaturan yang terkait.kedua,
pertimbanganhukumputusanMahkamahAgung R.I.
v
menjelaskanbahwaJudecfactidalamperkarainitidakbertentangandenganhuku
mdan/Undang-Undang. Faktadalampersidangan hakim
memberikanpenilaianalatbuktiberupafotokopiGrondkaartsebagaialatbukti
yang sempurnasepertidimilikiolehaktaotentik,
danGrondkaarttersebuttidakmemilikikekuatanhukumsetelahlahirnya UUPA.
No copy data
No other version available