# /var/www/slims9/lib/SearchEngine/SearchBiblioEngine.php:685^ "Engine ⚙️ : Idoalit\SlimsEnterprise\LibraryManagement\UlimsSearchEngine"
^ "SQL ⚒️"
^ array:2 [ "count" => "select count(sb.biblio_id) from search_biblio as sb where sb.opac_hide=0 and ((match (sb.author) against (:author in boolean mode)))" "query" => "select sb.biblio_id, sb.title, sb.node, sb.node_id, sb.author, sb.topic, sb.image, sb.isbn_issn, sb.publisher, sb.publish_place, sb.publish_year, sb.labels, sb.input_date, sb.publish_year, sb.edition, sb.collation, sb.series_title, sb.call_number from search_biblio as sb where sb.opac_hide=0 and ((match (sb.author) against (:author in boolean mode))) order by sb.last_update desc limit 50 offset 10" ]
^ "Bind Value ⚒️"
^ array:1 [ ":author" => "'+Darjan, munisari'" ]
Tipe epulis yang paling sering terjadi ialah epulis granulomatosa dan umumnya ditemukan pada dekade ketiga. Epulis juga lebih banyak terjadi pada wanita dibandingkan pria serta lokasi yang sering terkena ialah rahang atas.
Kesimpulan yang dapat diambil menunjukan bahwa sarkoma Kaposi dalma rongga mulut dapat merupakan tanda awal dari AIDS pada penderita infeksi HIV. Semakin meningkatnya penderita HIV-AIDS maka penderita sarkoma kapusi juga meningkat.
Dari studi didapatkan hasil yaitu terdapat 131 kasus (65,8%) penderita tumor kelenjar liur dari 199 kasus tumor rongga mulut yang ditemukan pada periode tersebut, yang sebagian besar adalah Adenoma Pleomorfik (29%). Penderita tumor kelenjar liur banyak terdapat pada kelompok umur 51-60 tahun. Lokasi tumor kelenjar liur umumnya ditemukan di kelenjar parotis.
Studi kepustakaan menunjukan bahwa neoplasma timbul karena sel yang mengalami mutasi lolos dari checkpoint dan terus melanjutkan siklus sel dan membelah menjadi neoplasma dengan jumlah yang tak terbatas. Gangguan siklus sel sebagai penyebab terjadinya neoplasma masih memerlukan data-data dan penelitian lebih lanjut.
Kesimpulan dari hasil penelitian ini, osteogenik sarkoma pada tulang rahang sangat jarang terjadi.
Oleh karena itu pemeriksaan melalui sitologis dan metode biopsi perlu dilakukan, karena keduanya dapat membantu menegakan diagnosa dini keganasan kanker mulut.
Dari hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa karsinoma epidermoid rongga mulut dapat terjadi pada semua umur dengan jumlah terbanyak pada umur di atas 50 tahun. Laki-laki dan wanita mempunyai frekuensi yang sama untuk terkena karsinoma epidermoid rongga mulut. Lokalisasi pada rongga mulut antara lain lidah (41,20%), palatum (19,59), bibir (13,73%), gusi (5,88%), mukosa pipi (7,84%),…
Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa adenoma pleomorfik kelenjar liur mayor dan minor cenderung banyak terjadi pada wanita. Daerah yang paling sering terjadi pada kelenjar liur mayor yaitu kelenjar parotis sedangkan kelenjar liur minor pada palatum.
Dengan mengetahui gambaran-gambaran klinis, histopatologis, dan imunohistokimia dapat ditetapkan derajat dan stadium dari keganasan, untuk menentukan terapi limfoma nonHodgkin yang sesuai.
Kesimpulan penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan bermakna antara pola rugae palatina suku Sunda dan suku Tamil mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Unpad. Pola pengembangan lebih dominan pada rugae palatina mahasiswa suku Sunda, sedangkan pada mahasiswa suku Tamil pola kurva lebih dominan.
Hasil studi kepustakaan menunjukan bahwa nutrisi berperan luas dalam terapi tumor. Penggunaan nutrisi sebagai kombinasi pada terapi standar tumor terbukti efektif dalam mengurangi resiko tumor. Penggunaan nutrisi sebagai suatu alternatif terapi tumor masih memerlukan data-data dan penelitian lebih lanjut.